Posted by : Unknown
Sabtu, 26 Mei 2012
Seringkali
kita dengar ada pemberitaan tentang tertangkapnya seseorang pejabat
maupun bukan pejabat yang melakukan tindak pidana korupsi. Tetapi seakan
tak membuat jera para pelakunya kasus – kasus korupsi malah semakin
bertambah dan beragam macamnya. Mereka semakin menjadi serta mengambil
yang bukan hak mereka demi kepentingan mereka pribadi atau golongan.
Sebut saja seperti contoh kasus korupsi yang dilakukan oleh Soeharto
Kasus Soeharto Bekas presiden Soeharto diduga melakukan tindak korupsi
di tujuh yayasan (Dakab, Amal Bakti Muslim Pancasila, Supersemar, Dana
Sejahtera Mandiri, Gotong Royong, dan Trikora) Rp 1,4 triliun, Korupsi
di BAPINDO Tahun 1993, pembobolan yang terjadi di Bank Pembangunan
Indonesia (Bapindo) dilakukan oleh Eddy Tanzil yang hingga saat ini
tidak ketahuan dimana rimbanya, Negara dirugikan sebesar 1.3 Triliun.,
lalu Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Kasus Bantuan Likuiditas
Bank Indonesia (BLBI) Kasus BLBI pertama kali mencuat ketika Badan
Pemeriksa Keuangan mengungkapkan hasil auditnya pada Agustus 2000.
Laporan itu menyebut adanya penyimpangan penyaluran dana BLBI Rp 138,4
triliun dari total dana senilai Rp 144,5 triliun. Di samping itu,
disebutkan adanya penyelewengan penggunaan dana BLBI yang diterima 48
bank sebesar Rp 80,4 triliun.
dari semua kasus itu kita dapat melihat bahwa praktek Korupsi itu masih sangat besar dan sering terjadi di Indonesia. Negara dirugikan miliaran bahkan triliunan rupiah. Bagaimana pembangunan di Indonesia ini dapat terstimulus rapih dan berjalan lancar apabila warga negaranya masih melakukan korupsi. Selain menghambat pertumbuhan ekonomi, korupsi juga menghambat pengembangan sistem pemerintahan demokratis. Korupsi memupuk tradisi perbuatan yang menguntungkan diri sendiri atau kelompok, yang mengesampingkan kepentingan publik. Dengan begitu korupsi menutup rapat-rapat kesempatan rakyat lemah untuk menikmati pembangunan ekonomi, dan kualitas hidup yang lebih baik. Bahkan semakin terlihatnya jurang kemiskinan antara si kaya dan simiskin. Yang mengakibatkan tidak meratanya pembangunan di Indonesia. Seharusnya Negara ini dapat menunjukkan eksistensinya di internasional sebagai Negara yang masih berkembang dengan cara melakukan pembangunan secara bertahap tetapi berarti dan nyata.
dari semua kasus itu kita dapat melihat bahwa praktek Korupsi itu masih sangat besar dan sering terjadi di Indonesia. Negara dirugikan miliaran bahkan triliunan rupiah. Bagaimana pembangunan di Indonesia ini dapat terstimulus rapih dan berjalan lancar apabila warga negaranya masih melakukan korupsi. Selain menghambat pertumbuhan ekonomi, korupsi juga menghambat pengembangan sistem pemerintahan demokratis. Korupsi memupuk tradisi perbuatan yang menguntungkan diri sendiri atau kelompok, yang mengesampingkan kepentingan publik. Dengan begitu korupsi menutup rapat-rapat kesempatan rakyat lemah untuk menikmati pembangunan ekonomi, dan kualitas hidup yang lebih baik. Bahkan semakin terlihatnya jurang kemiskinan antara si kaya dan simiskin. Yang mengakibatkan tidak meratanya pembangunan di Indonesia. Seharusnya Negara ini dapat menunjukkan eksistensinya di internasional sebagai Negara yang masih berkembang dengan cara melakukan pembangunan secara bertahap tetapi berarti dan nyata.
Berbicara
tentang korupsi memang seakan tidak akan pernah ada habisnya. Karena
korupsi itu sudah membudaya dan mengglobal di Negara ini. Bahkan
Indonesia sendiri merupakan salah satu Negara yang kasus korupsinya
besar. Sepertinya lembaga – lembaga yang dibentuk untuk meminimalisir
maupun membasmi tindakan ini juga insitusi hokum sudah tidak akan
membuat para koruptor itu jera. Celah kelemahan hokum itu telah membuat
mereka bias menghindar dari tuntutan Hukum yang seharusnya mereka
dapatnya. Bahkan korupsi itu telah merusak moral dan jati diri bangsa.
Maka
dari itu sebaiknya untuk meminimalisir praktek korupsi mulai dari
kemauan dan kesadaran dahulu. Tetapi bukan kemauan dan kesadaran orang –
orang yang berkecimpung di dunia politik saja tetapi semua orang yang
mendiami atau menetap di Indonesia. Baik masyarakat sipil, warganegara
yang tidak terbatas strata sosialnya, pemerintah, pejabat, dan institusi
hukum. Mengatakan perubahan itu mudah tetapi untuk menjalankannya itu
sulit maka kita harus bersama – sama membangun Negara ini sebagai Negara
yang makmur juga bersih dari Korupsi.
Related Posts :
- Back to Home »
- http://perpustakaan-online.blogspot.com/ »
- KORUPSI YANG SUDAH MEMBUDAYA DI INDONESIA